Rajin Mampir ke Pak Rajin!

looks yummmeeeehhh 😀

 

Di posting sebelumnya, saya uda nulis singkat tentang warung tenda Pak Rajin. Tapinya belum lengkap gitu. Nah buat pecinta kuliner, ini review saya. Silahkan dimasukkan ke buku panduan kuliner Pantura *abaikan* :p.

***
Pati selalu identik dengan nasi Gandul. Atau soto tumpleg Kemiri. Mungkin ada yang lupa ataupun tidak mengetahui bahwa sebagian wilayah Pati merupakan wilayah daratan rendah dan berbatasan dengan laut. Juwana adalah salah satu kota kecamatan yang berbatasan dengan garis Pantai Utara Jawa. Ikan dan hewan laut segar dapat dengan mudah ditemukan di sini. Mau berburu ikan dan hewan laut segar? Silahkan datang ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Juwana. Enggan memasak tapi ingin merasakan segarnya olahan laut? Datanglah ke warung tenda Pak Rajin, di alun-alun Juwana. Berada di depan mesjid Agung Juwana, buka antara pukul 3 sore sampai 9 malam. *bukan posting berbayar* :p

***
Warung makan sederhana ini berkonsep lesehan. Menu makanan yang dihidangkan pun sederhana. Ikan dan udang yang diolah dengan cara dibakar dan digoreng. Ikan yang dijual adalah ikan tambak yakni bandeng, ikan layar dan ikan janjan. Yang terakhir selalu berhasil membuat bapak saya histeris. Dan kemungkinan besar di muka bumi ini hanya warung pak Rajin lah yang menjual ikan janjan. *mulai lebay* :))

***
Lupakan bumbu berlebihan pada ikan bakar yang kadang malah menghilangkan dan merusak keorisinalitasan rasa dari si ikan. Di warung Pak Rajin, ikan langsung dibakar setelah dibersihkan isi perutnya. Ditusuk dengan semacam tusukan sate dan dibakar. Demikian juga untuk masakan udang. Udang segar dibersihkan dan dibakar seperti sate. Tanpa dibumbui macam-macam. Mengutip kata Leonardo Da Vinci bahwa simplicity is the ultimate sophistication, seperti itulah gambaran hidangan di warung makan Pak Rajin. Sederhana tapi nampol. Kalo pinjem istilah pas Bondan ya Maknyuuusss!! *sik ngelap iler dulu ya* :))

***
Ikan dan udang yang telah dibakar, disajikan dengan nasi pulen hangat yang diletakkan di atas daun pisang berdampingan dengan sambel terasi dan berbagai lalapan. Ikan dan udang bakar segar yang bertone *mak gue uda kayak pak Bondan atau Bu Odelia Winneke* manis dan gurih sangat pas dimakan bersama sambel terasi yang pedas menggigit. Sambel terasi di warung makan ini terbilang unik. Selain rasa terasinya yang cukup dominan, sambel ini pun di uleg di cobek (bahasa jawa: lemper) yang extra besar, berdiameter sekitar 15 cm. Dengan kuantitas yang melimpah ruah. Sangat berbeda dengan warung makan yang hanya memberikan sambel seuprit. Sambel yang diuleg langsung ketika kita pesan itu dihidangkan bersama dengan cobek yang ekstra besar itu. Ruar biasa!!
Lalapan yang disandingkan dengan sambel ini juga dalam porsi jumbo. Lalapannya sendiri berupa kombinasi mentimun, daun kemangi dan taoge. Saya menggilai lalapan terakhir karena terbukti baik untuk kesuburan *abaikan* :p.

***
Untuk minuman di tempat ini, kita bisa memesan es teh dan es jeruk. Sangat menyegarkan. Untuk menemani kita menunggu pesanan, tersedia rempeyek kacang & rempeyek kacang hijau untuk dinikmanti. Renyah dan gurih. *krauk krauk krauk* :)).

***
Harga merupakan komponen penting ketika kita berwisata kuliner. Tenang saja, warung Pak Rajin tidak membuat kita rajin menarik uang di ATM kok. Untuk 5 orang dewasa, dengan berbagai menu kita hanya menghabiskan sekitar Rp 100,000.00. Personally, saya kurang begitu mengetahui mengapa warung makan diberi nama warung makan Pak Rajin. Mungkin Pak Rajin adalah pemiliknya. Mungkin juga pemiliknya berharap kita rajin menyambanginya. Dan yang terakhir itulah yang terjadi pada saya. Saya selalu rajin menyambanginya ketika pulang kampung. Mewah di lidah, nyaman di kantong. Slurrrrpppp *total ngeces 5 liter* :)).

Powered by KakaKiyutBerry®

4 thoughts on “Rajin Mampir ke Pak Rajin!

  1. mbak anda harus bertanggung jawab saya kepingin berat sama itu foto-foto dan visualisasi tulisan yang anda pamerkan :(( *ngelap iler…eh* 😀

  2. dihhh,.. jadi sales-marketer nya pak rajin ya?haha,..:Dbtw, new layout? *standing-applouse *akhirnya,…hihi 😀

Leave a comment